Hipertensi, mulai dari Gejala, Penyebab sampai Pengobatan

Welasan.id -   Tekanan darah tinggi atau hipertensi ialah istilah yang menunjukkan situasi di mana aliran darah pada arteri dirasa bertekanan terlampau tinggi guna tubuh yang sehat. Risiko untuk merasakan tekanan darah yang tinggi bakal meningkat seiring meningkatnya usia.

Gejala

Kebanyakan orang dengan darah tinggi tidak mempunyai tanda atau gejala.

Akan tetapi, sejumlah orang dengan desakan darah tinggi mungkin merasakan sakit kepala, sesak napas atau mimisan. Namun, perlu disalin bahwa tanda atau fenomena ini tidak spesifik dan seringkali tidak terjadi sampai desakan darah tinggi menjangkau tahap yang riskan atau menakut-nakuti jiwa.


Baca juga: Habis Minum Obat Kolesterol dan Hipertensi, Bolehkah Makan Daging Sepuasnya?

Faktor Risiko

Secara umum, ada sejumlah faktor risiko terjadinya desakan darah tinggi yang terbagi menjadi hal yang bisa dikontrol dan tidak bisa dikontrol.

Faktor risiko yang tidak bisa dikontrol, misalnya:
- Ras
Tekanan darah yang tinggi lebih tidak sedikit mengenai orang kulit hitam dan hispanik. Pada orang kulit hitam, desakan darah tinggi seringkali terlihat pada umur muda, dan ingin lebih berat dan ingin menjadi parah dikomparasikan ras lainnya.

- Riwayat Keluarga
Jika desakan darah tinggi tidak sedikit terjadi pada family Anda, maka besar peluangnya Anda guna ikut terpapar juga.

- Jenis Kelamin
Di umur dewasa muda dan mula paruh baya, darah tinggi pun lebih tidak sedikit menyerang laki-laki dikomparasikan dengan perempuan.

Sementara itu, hal risiko yang bisa dikontrol merupakan
- Obesitas
Massa tubuh yang berlebih memerlukan tidak sedikit darah guna memasok oksigen dan jaringan ke dalam tubuh. Dinding arteri ingin akan merasakan tekanan andai darah yang mengalir melewati pembuluh darah terlampau deras.

- Gangguan kronis
Gangguan laksana aterosklerosis (penyempitan atau penebalan arteri), diabetes, apnea istirahat dan tidak berhasil jantung ikut berperan dalam menambah tekanan darah atau menciptakan tekanan darah semakin sulit untuk dikontrol.

Baca juga: Mitos atau Fakta: Benarkah Daging Kambing Bikin Hipertensi?

Penyebab

Dikutip dari kitab Mayo Clinic Family Health Book terbitan Intisari, 95 persen permasalahan tekanan darah tinggi tidak mempunyai penyebab yang jelas. Kondisi ini dinamakan hipertensi esensial.

Sementara itu, andai penyebabnya diketahui, maka dinamakan hipertensi sekunder sebab meningkatnya desakan darah diakibatkan oleh suatu situasi atau hal lain, termasuk:

  • Obat flu yang dipasarkan bebas, dekongestan hidung, obat anti radang non steroid (NSAIDs) dan obat yang diresepkan laksana pil KB, steroid, antidepresan trisiklik dan sibutramin (Meridia) guna obesitas.
  • Adanya gangguan ginjal laksana gagal ginjal, penyusutan arteri (stentosis) dan peradangan glomeruli (glomerulonefritis).
  • Masalah tiroid
  • Kelainan pembuluh darah
  • Preeklamsia, sebuah komplikasi kehamilan.
  • Penggunaan obat-obatan terlarang

Pada permasalahan hipertensi sekunder, situasi darah tinggi dapat sembuh bila penyebabnya dihilangkan.


Perubahan gaya hidup

Untuk menangani situasi hipertensi secara mandiri, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan, antara lain:

- Kegiatan fisik
Kegiatan jasmani penting dilaksanakan untuk mengendalikan desakan darah yang tinggi sebab dapat menciptakan jantung lebih kuat. Aktivitas aerobik yang menambah denyut jantung memiliki pengaruh yang paling baik untuk tekanan darah, karena andai tubuh telah terbiasa dengan kegiatan ini, maka jantung bakal menjadi lebih powerful dan desakan darah menurun.

- Mengurangi natrium
Natrium atau sodium yang dapat didapat dari garam berperan urgen dalam menjaga ekuilibrium tubuh dan menolong menghantar impuls saraf yang memprovokasi kontraksi dan relaksasi otot.

Akan tetapi andai terlalu tidak sedikit natrium dalam darah, volume darah bakal meningkat sebab natrium unik dan mengikat air sampai-sampai jantung mesti memompa lebih keras untuk menyalurkan darah yang volumenya bertambah tersebut.

- Tembakau, alkohol dan kafein
Penggunaan tembakau, konsumsi alkohol dan kafein pun dapat menambah risiko naiknya desakan darah.

Oleh sebab itu, andai Anda minum alkohol, usahakan jumlahnya dibatasi. Kopi pun tidak boleh lebih dari 2 cawan kopi, 4 cawan teh atau 4 kaleng soda berkafein masing-masing hari.

Baca juga: Terbukti, Konsumsi Tinggi Garam Perbesar Risiko Kematian Pengidap Hipertensi

Obat-obatan 

Diuretik ialah obat opsi kesatu terutama andai Anda menderita desakan darah tinggi etape 1 atau prahipertensi (tekanan darah120/80 mmHg sampai139/89 mmHg).

Obat ini bekerja pada unsur ginjal untuk melemparkan natrium dan air. Nantinya, volume darah yang mengalir pada arteri menjadi lebih kecil.

Efek umum dari obat ini ialah sering berkemih. Sedang efek lainnya ialah pusing dan dehidrasi.

Ada pun beta blockers yang telah bertahun-tahun dipakai dan tidak jarang menjadi obat opsi kesatu untuk Anda yang mempunyai tekanan darah tinggi.

Cara kerja obat ini ialah menghambat efek adrenalin (epinefrin) dalam tubuh. Akibatnya, jantung bakal berdenyut lebih lambat dan tidak cukup kuat. Di samping itu, beta blockers memberi perlindungan supaya serangan jantung tidak terulang.

Efek samping dari obat ini ialah rasa letih dan lesu. Beta blockers tertentu juga dapat sedikit menambah kolestrol HDL (kolestrol "baik") dalam darah. (Farren Sahertian)

Sumber : KOMPAS

Belum ada Komentar untuk "Hipertensi, mulai dari Gejala, Penyebab sampai Pengobatan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Hosting Unlimited Indonesia

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Hosting Unlimited Indonesia