Keracunan Makanan, dari Penyebab hingga Pengobatannya

Welasan.id -  Keamanan makanan adalahsalah satu aspek urgen dalam kehidupan sehari-hari. Makanan yang sehat adalahmakanan yang bebas dari mikroorganisme laksana bakteri, virus, dan parasit.

Jika makanan-makanan itu tercemar, Anda dapat terkena penyakit yang dinamakan dengan keracunan makanan. Dikutip dari Mayo Clinic: Family Health Book terbitan Intisari, inilah penyakit serta tips untuk mengawal makanan supaya aman guna dikonsumsi.

Gejala

Keracunan makanan ialah terjadinya infeksi pada drainase pencernaan dampak mengonsumsi makanan yang tercemar. Makanan tersebut kemungkinan berisi bakteri yang berbahaya, zat beracun, parasit, virus, atau bahan kimia beracun yang berbahaya. Bakteri yang sangat umum tersebar ialah kampilobaker, salmonella, e coli, listeria, dan virus serupa Norwalk (Norovirus).


Baca juga: Studi: Kasus Keracunan Makanan bakal Meningkat Akibat Perubahan Iklim

Tanda dan fenomena umumnya ialah kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah. Gejala ini hadir dalam waktu separuh jam setelah makan, atau mungkin pun tidak hadir dalam masa-masa tiga minggu.

Penyakit keracunan makanan cukup riskan karena mengancam nyawa khususnya pada anak-anak, bayi, perempuan hamil, lansia, dan orang yang mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pencegahan

Umumnya pasokan makanan dan air di Indonesia belum mengisi Standar Operasional Prosedur (SOP) tertentu layaknya di Amerika Serikat. Sehingga, sebagai konsumen Anda mesti berhati-hati terhadap apa yang bakal Anda makan.

Berikut tahapan yang dapat menolong mencegah penyakit keracunan makanan di rumah:

• Sering membasuh tangan, perlengkapan makanan, dan perlengkapan memasak.
Mencuci tangan dengan air hangat dan sabun sebelum dan setelah memasak, khususnya daging segar, ikan, ayam, dan kerang. Kemudian, pakai air panas untuk perlengkapan memasak, talenan, serta perlengkapan lain yang digunakan. Gunakan spons bersih untuk membasuh peralatan makanan dan memasak.

• Pisahkan makanan mentah dari makanan yang siap santap.
Saat berbelanja, memasak, atau menyimpan makanan, sisihkan daging mentah, ayam, ikan, dan kerang dari makanan lain. Hal ini untuk menangkal terjadinya kontaminasi dari satu makanan ke makanan lainnya. Simpanlah makanan mentah dalam lemari es dalam wadah supaya cairannya tidak menetes ke makanan lain.

• Masak makanan pada suhu yang aman.
Makanan yang berasal dari fauna tidak dimasak atau tidak cukup matang berpotensi tidak aman. Cara terbaik untuk memahami apakah daging, ayam, atau telur telah dimasak sampai suhu aman ialah dengan termometer makanan. Masaklah ikan dan kerang hingga bagian luarnya kelihatan buram.

• Masukkan segera makanan yang gampang basi ke dalam kulkas


Makanan yang gampang basi usahakan ditabung ke dalam kulkas dalam masa-masa dua jam sesudah dibeli atau dimasak. Jika suhu berasa di atas 30 derajat celcius, dinginkan dalam masa-masa satu jam. Bekukan daging segar, ayam, ikan, dan kerang andai tidak dipakai dalam sejumlah hari.

• Ikuti tuntunan keamanan.
Seringkali imbauan ini dihiraukan. Mulai sekarang, usahakan Anda menyimak label produk makanan dan ikuti tuntunan keamanannya, laksana “simpan di lemari es” dan “petunjuk penanganan yang aman”.

• Memasak makanan yang aman.
Suhu maksimal makanan ialah 4 derajat celcius sementara suhu minimalnya ialah -60 derajat celcius. Bakteri bakal tumbuh dengan cepat di zona riskan antar suhu tersebut. Sesudah makan, tidak boleh biarkan saldo makanan tetap di atas meja guna menghindari bakteri yang tumbuh.

• Kalau ragu, usahakan dibuang
Jika kita merasa ragu akan ketenteraman atau kehigienisan sebuah makanan, lebih baik dibuang. Makanan yang tidak dipedulikan dalam suhu kamar terlampau ama barangkali berisi kuman yang tidak bisa mati dengan dimasak. Terutama, andai makanan Anda telah berubah warna, wewangian dan rasa.

Memastikan Air Minum yang Aman

Air minum di Amerika Serikat adalahsalah satu yang teraman di dunia, tidak terdapat yang dibutuhkan soal kualitas air mereka. Namun, beda halnya dengan air minum di Indonesia yang barangkali belum terjamin keamanannya.

Berikut sejumlah tips guna meyakinkan ketenteraman air minum supaya terhindar dari keracunan makanan:

1. Masak air sampai mendidih sebelum dikonsumsi.
2. Membeli air mineral berupa galon atau botol yang sudah dipasarkan bebas di pasaran.
3. Jika air kita berwarna dan berbau, hubungi PAM (Jakarta hotline 021-5704250)
4. Gunakan filter air cocok standar supaya air aman dikonsumsi.

Pengobatan

Sebenarnya belum terdapat obat yang tentu untuk penyakit ini. Namun, Anda bisa mengonsumsi karbon aktif yang bermanfaat menyerap racun dalam tubuh. Rasa tidak nyaman dari keracunan makanan pun tergolong sebentar, yaitu sekitar sejumlah jam.

Kapan mesti ke dokter?

Anda mesti mendatangi dokter andai mengalami gejala-gejala berikut:

Muntah dengan frekuensi yang tidak dapat dikontrol/sering muntah
Muntah atau kotoran berdarah
Diare yang tidak kunjung sembuh dalam masa-masa tiga hari
Nyeri atau keram parah pada perut
Suhu tubuh menjangkau 38 derajat celcius atau lebih
Dehidrasi
Gejala neurologis laksana penglihatan rabun, lemah otot, dan kesemutan pada tangan

Sumber : KOMPAS

Belum ada Komentar untuk "Keracunan Makanan, dari Penyebab hingga Pengobatannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Hosting Unlimited Indonesia

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Hosting Unlimited Indonesia